Kamis, 28 Mei 2009


Manfaat dan Efek Samping Vitamin C

Salah satu fungsi utama vitamin C adalah mencegah sariawan dan gusi berdarah, dengan cara pembentukan kolagen.

Kolagen adalah protein yang berfungsi seperti lem, merekatkan sel - sel kulit tulang dan otot sehingga luka, patah tulang dan memar cepat sembuh.

Jika asupan vitamin C kurang, pembentukan kolagen terganggu sehingga sel-sel tak bisa saling melekat. Timbul sariawan, kulit pecah-pecah, gigi goyah, gusi berdarah, pembuluh darah bocor, luka sukar sembuh, rentan infeksi, hingga tulang menipis. Pada pria, dampak lanjut kekurangan vitamin C adalah menurunnya kesuburan dan meningkatnya resiko kerusakan gen pada sperma yang dapat menyebabkan cacat pada bayi.

Namun fungsi vitamin C tak hanya itu. Ada lebih dari 300 fungsi vitamin C di dalam tubuh. Fungsi dasar vitamin C adalah meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit serta membantu penyembuhan penyakit sehingga tubuh bisa lebih fit. Selain itu fungsi yang utama dari vitamin C adalah sebagai antioksidan, yakni menetralkan racun dan radikal bebas di dalam darah maupun cairan sel tubuh. Dengan cara ini, vitamin C dapat mencegah terjadinya oksidasi kolesterol LDL dan mencegah tersumbatnya pembuluh darah sehingga tak menyebabkan hipertensi dan penyakit jantung.

Juga menjaga kesehatan paru-paru karena menetralkan radikal bebas yang masuk melalui saluran pernafasan. Vitamin C juga meningkatkan fungsi sel - sel darah putih yang dapat melawan infeksi sehingga menyembuhkan flu lebih cepat 1-1,5 hari, membantu mengaktifkan asam folat (salah satu vitamin B), meningkatkan penyerapan zat besi sehingga mencegah anemia, meregenerasi vitamin E sehingga bisa dipakai lagi sebagai anti oksidan.

Vitamin C tersedia dalam berbagai bentuk. Baik vitamin C alami maupun sintetik, asal keduanya berbentuk L-ascorbic acid dan tidak memiliki perbedaan kinerja. Bentuk-bentuk vitamin C:
Asam ascorbat (L-ascorbic acid).

Ini adalah jenis vitamin C yang digunakan tubuh. Meski bersifat asam, kekuatan asamnya jauh lebih rendah dibanding asam lambung. Jenis vitamin C ini juga lebih murah dibanding bentuk vitamin C lainnya.

Garam askorbat.

Sifat asam vitamin C dinetralkan oleh garam sodium atau kalsium sehingga dianggap lebih aman bagi lambung. Dalam 1000 mg sodium askorbat terkandung 131 dan 1 14 mg vitamin C.
Vitamin C dengan bioflavonoid.

Bioflavonoid adalah zat warna tanaman yang biasanya ditemukan dalam buah atau sayur yang kaya akan vitamin C. Meski bioflavonoid mempunyai sifat antioksidan, baru sedikit penelitian yang menunjukkan bahwa kombinasinya dengan vitamin C dapat meningkatkan fungsi vitamin C.

Askorbat dan metabolit vitamin C

Mengandung kalsium askorbat ditambah sedikit dehidroaskorbat (asam askorbat yang teroksidasi) dan bahan lain. Meski tujuannya untuk meningkatkan kerja vitamin C, penelitian pada manusia tidak menunjukkan perbedaan dengan asam askorbat.

Askorbil palmitat

Yakni vitamin C yang diesterifikasi dengan asam palmitat (asam lemak). Sering ditambahkan dalam krim kulit untuk memanfaatkan sifat antioksidannya. Askorbil palmitat juga tersedia untuk suplemen minum dan sering disebut vitamin C ester. Namun ini berbeda dengan ester-C yang masuk kategori askorbat dengan metabolit vitamin C.

Kebutuhan harian yang disarankan untuk vitamin C adalah: Bayi (0-6 bulan) 40 mg, bayi (7-12 bulan) 50 mg, anak (1-3 tahun) 15 mg, anak (4-8 tahun) 25 mg, anak (9-13 tahun) 45 mg, remaja pria/wanita (14-18 tahun) 75 mg/65 mg, dewasa pria/wanita 90 mg/75 mg, ibu hamil 85 mg, ibu menyusui 120 mg dan kebutuhan untuk perokok 35 mg/hari lebih tinggi dibanding non perokok. Sel - sel tubuh menjadi jenuh oleh vitamin C pada dosis 4000 mg per hari. Jadi konsumsi di atas dosis ini tidak memberikan manfaat tambahan.

Cara Pemberian Vitamin C

Berbagai macam cara pemberian vitamin C adalah dengan mengkonsumsi secara oral (tablet, sirup, effervescent) dan secara suntikan (intravena dan intramuskular). Khusus untuk kulit, vitamin C yang disuntikkan hasilnya jauh lebih nyata dibanding yang dikonsumsi secara oral. Itulah sebabnya, saat ini suntik vitamin C makin banyak dilirik oleh para wanita yang menginginkan kulit terlihat lebih cerah dan kenyal. Bahkan terapi ini juga bisa membantu penyembuhan penyakit.

Ada dua cara menyuntik yang kerap dilakukan yaitu dengan intravena dan intramuskular. Untuk suntik vitamin C, cara yang lebih efektif dan aman adalah intravena. Selain itu penyuntikan melalui pembuluh darah (intravena) tidak terlalu menyakitkan dibandingkan penyuntikan ke otot (intramuskular). Penyuntikan ke pembuluh darah dilakukan dilekukan siku bagian dalam seperti ketika melakukan pengambilan darah untuk tes laboratorium atau donor darah.

Banyak kelebihan dari suntik vitamin C ini dibanding konsumsi oral. Secara logis saja bisa diketahui bahwa kelebihannya, dengan disuntikkan penyerapan vitamin C lebih baik karena langsung mengikuti peredaran darah. Sedangkan vitamin C bentuk suplemen harus melewati saluran pencernaan dulu baru bisa diedarkan ke darah. Selain itu, faktor makanan juga mempengaruhi penyerapan di lambung. Dosis penyuntikan tergantung dari tujuan serta kondisi saat itu, biasanya dosis yang diberikan 1-4 gr persuntik. Sebaiknya penyuntikan rutin dilakukan seminggu sekali atau dua kali. Setelah 8-10 kali penyuntikan, biasanya manfaaatnya sudah dapat dirasakan.

Efek Samping

Meskipun vitamin C larut dalam air yang mana bila asupannya berlebihan dapat dikeluarkan secara otomatis melalui urin tapi vitamin C juga memiliki efek samping bila dikonsumsi dengan dosis yang tidak tepat. Balita tak boleh mengkonsumsi lebih dari 400 mg karena bisa diare. Orang dewasa tak boleh mengkonsumsi lebih dari 2000 mg sehari karena selain dapat menyebabkan maag juga dapat mengganggu kerja ginjal.

Efek samping suntik vitamin C yang ditakutkan adalah terjadinya batu ginjal. Pada seseorang yang memiliki keturunan penyakit ini, vitamin C yang berlebih dapat mengendap menjadi kristal apalagi bila orang tersebut kurang minum air putih tiap harinya. Gejala yang dirasakan pada pengidap batu ginjal adalah rasa pegal dan sakit di daerah pinggang. Bila timbul gejala ini setelah penyuntikan vitamin C maka harus segera dihentikan pemberian vitamin C. Sebaiknya juga seseorang yang terbukti memiliki keturunan penyakit batu ginjal tidak melakukan penyuntikan vitamin C.

Pengidap maag juga harus hati-hati, karena vitamin C yang bersifat asam maka sebaiknya konsumsi vitamin C dianjurkan untuk makan terlebih dahulu untuk menghindari rasa perih di daerah lambung.
Banyak manfaat yang dapat diambil bila mengkonsumsi vitamin C, tapi yang harus perlu diingat bahwa mengkonsumsi vitamin C bukan merupakan terapi utama tetapi merupakan terapi penunjang. Harus berhati-hati mengkonsumsi vitamin C bila mempunyai riwayat penyakit maag dan batu ginjal karena dapat memperberat penyakit ini.***

Orgasme

Orgasme merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan kepuasan suatu hubungan seksual. Bila salah satu di antara pasangan gagal mencapai klimaks, kepuasan seksnya tentu akan berkurang. Orgasme bukan sekedar proses alami. Orgasme mengikutsertakan komponen psycho-neurological hingga akhirnya dapat dialami, meski ada yang mengatakan itu hanyalah sebuah ekspresi.
Orgasme adalah titik puncak kenikmatan dalam berhubungan seksual yang berkaitan dengan sisi psikologis dan syaraf manusia. Orgasme pada pria biasanya terjadi dalam waktu yang relatif lebih lama, baik dalam pencapaiannya maupun pengakhirannya, jika dibandingkan dengan orgasme wanita. Oleh karena itu, wanita cenderung mampu memiliki orgasme lebih dari satu kali dalam satu kegiatan seksual.
Namun pada wanita, sulit memastikan apakah orgasme yang dialaminya asli atau palsu. Namun sama dengan pria, jantung wanita juga berdebar kencang saat tengah orgasme. Harus dimengerti bahwa wanita mengekpresikan orgasmenya dengan cara berbeda-beda, di antaranya dengan menggeram, dengan memegang erat pasanganya, dengan menggoncangkan tubuhnya seperti kejang. Cara terbaik untuk tahu pasti adalah dengan menanyakan langsung pada pasangan kamu apakah dia orgasme.
Seperti halnya wanita, pria sebenarnya juga dapat merasakan orgasme berulang kali (multiple orgasm). Mencapai orgasme berulang pada pria sebenarnya bukan hal mustahil, asalkan mengetahui pemahaman dasar tentang seksualitas pria, teknik-teknik tertentu serta pelatihan secara rutin.
Orgasme bukan proses mekanik, ini sangat subyektif. Orgasme merupakan proses mental, biologi, dan emosional sehingga imajinasi, khayalan dengan stimulus fisik berperan penting. Beberapa pria mungkin lebih mudah terangsang dengan posisi misionaris atau beberapa mungkin dengan posisi lain seperti doggy-style. Bagaimanapun, secara umum, stimulasi visual menjadi unsur penting dalam proses memicu gairah seksual hingga tercapai orgasme. Karena itu, solusi bukan terletak pada posisi aktualnya, tetapi pada apa yang terlihat

Doggy Style Lebih Digemari Pria

Posisi bercinta sering kali dikonotasikan dengan bentuk gerakan binatang (doggy, kelinci, kuda dan lain-lain), yang pada akhirnya menjadi sebuah style
tersendiri. Gaya bercinta tersebut menjadi sebuah variasi seks dalam hubungan pasangan suami-istri (pasutri). Variasi seks ini wajar dilakukan agar hubungan tidak monoton, serta meningkatkan sensasi saat bercinta.

Konon kebanyakan pria lebih menyukai posisi gaya bercinta doggy style. Hal ini lumrah terjadi karena bagian belakang dari vagina yaitu tulang kemaluan langsung kena Mr P, sehingga pria umumnya lebih menyukai gaya tersebut.

Mengenai hal itu, Dr Handrawan Nadesul, pengasuh rubrik kesehatan di sejumlah media, serta penulis kolom dan buku, mengatakan posisi doggy style hanya sebagai paradoks semata.

"Dalam arti, sebenarnya posisi yang menguntungkan untuk wanita adalah posisi konvensional yaitu wanita yang ada di bawah. Karena posisi klitoris suami berada di atas istri memberikan gesekan terhadap klitoris lebih besar dibandingkan dengan posisi doggy style," kata Dr Nadesul ketika dihubungi melalui telepon genggamnya, Rabu (12/3/2008).

Menurutnya, posisi konvensional memberikan kebebasan pada kaum Hawa untuk bergerak karena titik-titik rangsangan itu lebih banyak dimiliki mereka.

"Wanita lebih menyukai posisi konvensional karena posisi ini dapat membebaskannya untuk mengubah gerakan sesuai dengan area G-spot yang dituju. Sementara pada posisi doggy style yang mengatur adalah suami, di mana mereka tidak mengetahui daerah sensitif wanita ada di daerah klitoris," papar pria ramah ini.

Masih menurutnya, bentuk gerakan binatang tersebut tidak dapat menggambarkan seorang pemimpin.

"Bila dikaitkan dengan ilmu psikologis, gaya bercinta doggy style tidak dapat menunjukan bahwa pria seorang penguasa karena posisi pria yang ada di atas. Karena meskipun mereka tidak menggunakan gaya ini, istri tetap menganggap sebagai pemimpin atau kepala keluarga bagi pasangannya," beber pria yang telah menulis 74 judul buku itu.

Seks yang baik, sambungnya, dilakukan dua pihak. Hal ini dilakukan untuk menciptakan hubungan agar berlangsung harmonis. Kepuasan bercinta pun harus dipelajari dan dikomunikasikan antara pasutri.

"Pada prinsipnya, kalau kita ingin melakukan hubungan seks itu akan lebih baik dikomunikasikan terlebih dahulu dengan masing-masing pasangan," pungkasnya.
(okezone)

Bisnis Sehat dengan dollar

teliad - the marketplace for text links Join Vinefire!

Moeslem Adsense