Sabtu, 23 Mei 2009



Pregnant Sex yang Sehat

Lebih aman dengan posisi menyamping
AMBI-Kehamilan adalah berkah tersendiri bagi kaum hawa. Demikian pula dengan calon bapak, menunggu kelahiran sang jabang bayi adalah keharusan dan menjadi pengharapan tersendiri. Saat hamil terjadi banyak perubahan bagi pasangan suami-istri, demikian juga dengan hubungan seksual. Pada masa ini banyak pasangan mengalami emosi dan perasaan berbeda pada masa-masa itu, bahkan tak jarang menjadi labil. Dalam kondisi ini dibutuhkan komunikasi antara suami dan istri. Lalu bagaimana hubungan seks yang aman saat hamil? Menurut dr Herlambang, spesialis kandungan di RSUD Raden Mattaher berhubungan seks saat hamil bagian khusus. “Saat bersenggama, penetrasi serta orgasme ibu hamil harus dalam kondisi sehat, selain itu tak perlu khawatir karena janin dilengkapi dengan pelindung yang berupa cairan amniotik (air ketuban),” jelasnya kepada Jambi Independent kemarin. Dijelaskan seorang wanita sehat dengan kehamilan normal bisa terus berhubungan seks sampai usia kandungannya mencapai sembilan bulan tanpa perlu takut melukai diri sendiri ataupun janinnya.Hanya saja perlu diperhatikan beberapa hal yang membahayakan berhubungan saat masa hamil ini. Terutama bagi ibu hamil yang mempunyai riwayat tertentu dan membahayakan bagi janin. Seperti janin lipat ganda, pendarahan selama hubungan tubuh, terasa sakit selama hubungan badan, dan pecahnya air ketuban atau kebocoran cairan dari vagina. “Kemudian pernah mengalami keguguran, pernah mengalami kelahiran dini dan infeksi dari masing-masing pasangan,” jelas dokter jebolan FH Unsri Palembang ini. Jika kondisi ini pernah dialami pasangan suami istri, sebaiknya dihindari untuk melakukan hubungan seks.
Dikatakan, selama semester pertama, banyak wanita mengalami gejala fisik seperti mual, muntah, dan kepenatan yang mungkin mempengaruhi hasrat mereka untuk berhubungan seks. “Selain itu sebaiknya tidak melakukan hubungan seks, terlalu rutin pada fase awal ini. Karena kandungannya belum kuat. Namun semuanya tergantung dari fisik dan kekuatan individu,” kata dokter yang juga berpraktik di RS Asia Medika ini. Payudara juga menjadi lembut dan berlanjut sepanjang kehamilan. Pada beberapa kasus kehamilan, beberapa wanita merasa tak nyaman dengan perangsangan payudaranya, sedang yang lainnya merasakan hal tersebut sangat nikmat. Namun yang paling penting adalah komunikasi kedua pasangan. “Aktivitas intim seperti mencium, memeluk, membelai, masturbasi, oral seks akan menyenangkan dalam masa hamil,” tambahnya. Namun ini akan berakhir dalam masa semester kedua atau sampai janin berusia 6 bulan.Nah, dalam semester kedua ini ibu penuh harap mulai merasa lebih bisa menjadi diri sendiri, vagina jadi terasa lebih penuh dan kuantitas pelumas vagina bertambah sewaktu posisi bayi mulai turun merendah di panggul.Namun perut yang besar membuat hubungan seksual menjadi tak nyaman. “Untuk ini dicari posisi yang nyaman terutama bagi calon hamil,” katanya. Bisa dengan posisi berbaring bersampingan, atau saling berhadapan atau masuk dari posisi belakang dengan menyamping. Yang penting, tambah Herlambang, jangan sampai si calon ibu berada di posisi atas. Karena gerakan naik turun bisa membahayakan bagi si jabang bayi. Namun bisa saja bersenggama dengan posisi itu, hanya saja pihak wanita harus mengontrol kedalaman penetrasi. Jika merasa tertekan selama bersenggama, sebaiknya menghindari penetrasi terlalu mendalam. Bisa juga dengan bantuan bantal untuk membuat posisi menjadi lebih nyaman. (wir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bisnis Sehat dengan dollar

teliad - the marketplace for text links Join Vinefire!

Moeslem Adsense